Musirawas (ANTARA Sumsel) - Masyarakat Komunitas Adat Terpencil di wilayah Kabupaten Musirawas, Sumatera Selatan, belum mau ikut dalam program Keluarga Berencana. "Setiap keluarga di kalangan komunitas adat terpencil (KAT) Musirawas rata-rata 10 anak dengan kondisi kehidupan sehari-hari yang sangat terbatas dan memprihatinkan," kata Camat Rawas
Akan tetapi, fakta di lapangan menunjukkan bahwa banyak guru yang enggan mengajar di daerah terpencil dengan beragam alasan. Menurut Berg (2006) dalam Riza Diah, AK dan Pramesti Pradna P., salah satu faktor yang menyebabkan keengganan para guru untuk mengajar di daerah terpencil atau tertinggal adalah letak sekolah yang sulit dijangkau.Oleh karena itu, pemerintah belum melakukan pemerataan pendidikan di daerah pedesaan karena mereka baru memprioritaskan akses jalan ke sekolah, dengan ini semua murid dan juga warga setempat dapat merasakan kenyamanan dengan akses jalan tersebut. Namun ketika banyak anak-anak ingin belajar, sekolah kekurangan guru yang mau untuk mengajar di
Di Indonesia, data dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2022 mencatat bahwa angka putus sekolah di daerah pedalaman mencapai 15 persen. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan angka nasional yang berada di kisaran 6 persen. Alasan utama di balik tingginya angka ini adalah minimnya fasilitas dan akses terhadap pendidikan.Desa Salotengnga. Desa Salotengnga terletak di Kecamatan Sabbang Paru, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan.. Desa Salotengnga terapung mulai terbentuk pada tahun 1970-an ketika warga setempat yang termasuk dalam rumpun suku Bugis mulai membuat rumah kedua mereka dan menghanyutkannya di tengah danau demi memudahkan perjuangan mencari ikan.